Tuesday, May 15, 2018

The Journal Of Memories #15May2018


Semenjak kuliah lagi, rasanya senang kembali menulis, mengetik di keyboard tentang hal hal yang ingin diutarakan dan membiarkan kata kata mengalir, hal ini, tentu saja jarang dilakukan pada saat aku bekerja, dimana hal hal yang aku ketik di keyboard komputer kantor, adalah berupa data-data, angka, atau laporan laporan yang harus dikerjakan.

Kalau sekarang, mengetik rasanya lebih menyenangkan, karena apa yang aku ketik merupakan buah pikiran, hasil dugaan, analisis, perkiraan, asumsi, opini.  Meskipun beberapa isu aku harap dapat aku kuasai lebih dalam, tapi selalu senang rasanya tuntas mengerjakan sesuatu, meskipun ada kontradiksi antara sejauh mana yang aku tulis versus ingin segera menuntaskan tugas sesuai deadline dan bermalas-malasan.   Aku pikir, hal itu adalah inti dari semuanya, bukan?.  Untuk bergerak melawan apa yang tidak ada versus apa yang ada.

Tuh kan, jadi membicarakan entah apa, selanjutnya sebenarnya aku sudah lama ingin rutin menulis, semacam jurnal diary, tapi sebenarnya aku tidak suka menuliskan hal hal yang terlalu personal secara frontal, tapi lebih ke fiksi yang dirangkaikan dengan kalimat-kalimat yang bermakna ganda yang cuman aku yang mengingat, betapa kata mengantarkan aku ke memori memori yang pernah aku rasakan.  Seperti kalau membuka history blog ini, rasanya aku dibawa lagi ke alam pikirku beberapa tahun lalu, apa yang aku rasakan saat itu, kata kata yang aku tulis lewat frase-frase itu aku rasa cukup membuat aku mengingat perasaan yang aku punya saat itu.  Seperti 'time traveling'.

Melakukan refleksi, review, tentang apa yang pernah kita lewati menurutku adalah hal penting, memori, adalah hal yang begitu penting yang harus mampu kita ambil pelajaran darinya.  Meski sebagian juga senang melakukan kesalahan yang sama, hasil buruk yang sama.  Tapi tentu, manusia adalah makhluk yang kompleks, dinamis.  Kita tidak bisa mengkalkulasikan apa yang kita inginkan sekarang dengan apa yang kita inginkan setahun, dua tahun lagi.  Hal hal berubah, pikiran berubah, bahkan sel sel dari tubuh kita pun berganti dan berevolusi.

Besok sudah mulai bulan puasa.  Entah mengapa, aku selalu suka suasana yang dibawa di bulan ini, rasanya diri sendiri juga lebih reflektif, lebih tenang, lebih bisa mengontrol rasa, bisa mengetes diri sendiri, sejauh apa mampu bertahan akan tantangan dan mengendalikan diri sendiri? Konon kata Emha Ainun Najib, akar dari semuanya adalah tentang bagaimana kita bisa mengendalikan diri sendiri.  Dan bulan puasa, adalah salah satu ajang yang paling menarik dan waktu yang tepat untuk memulainya.  Bukankah kemenangan memang akan kita rasakan di penghujung hari ketika kita tahu kita telah bisa mengontrol hal hal yang memang sudah seharusnya kita kendalikan? Untuk melihat diri sendiri lebih tinggi dari nafsu itu sendiri.  Untuk tersenyum dan mengatakan pada diri sendiri... "I know you can do this, yes, i know... :)"

Happy Ramadhan people, God bless your pure soul.

No comments:

Post a Comment