Saturday, May 19, 2018

Untuk Ksatria

Hai, aku sudah lama tidak menggali gali memori tentangmu, membuka buka folder atau post yang pernah aku buat tentangmu. Sudah terlalu lama waktu berlalu. Rasanya masih sama saja seperti kemarin.

Katanya, jatuh cinta datang terlalu cepat dan patah hati akan tinggal terlalu lama.

Hai, apakah kau kini bergelut dengan hidup, sama saja sepertiku. Karena manusia pada akhirnya punya resah nya masing masing. Punya hal hal yang tidak ia ketahui, punya pemikiran pemikiran janggal ketika terbangun dan tidak bisa tidur. Apa yang membuatmu terjaga, Ksatria?

Masihkah kau seperti mantanku atau aku sendiri yang membuka instagram, dan melihat bagaimana kehidupan orang telah kita tinggalkan? Menatap layar itu lekat lekat seolah dengan begitu rindu akan tuntas? Melihat bagaimana cara kau tertawa di dalam foto itu dan tahu bahwa aku bukan lagi bagian dari hidupmu. Perasaan janggal bahwa di saat itu, beberapa waktu yang lalu kita adalah bagian yang penting dalam hari hari yang bahkan tidak bisa tenang apabila belum saling mengabari, atau hanya saling menangis karna kita sudah terlalu peduli dan saling mengharapkan yang terbaik dalam hidup kita? Kemana perginya masa masa itu, terlalu cepat berlalu bahkan aku belum bosan dan benci mengingatnya.

Engkau, masih jadi orang yang membuatku terjaga, sekali paruh waktu hidup bergulir begitu cepat dan waktu terasa berganti begitu saja. Kau masih jadi seseorang yang mempunyai tempat di kepalaku, seseorang yang jadi 'bagaimana jika' dalam kehidupan yang terus melaju ini.

Entahlah, aku tidak bisa berhenti, Ksatria. Belum. Aku juga tidak tahu.

Kadang kadang jika bertemu dan mengenal seseorang yang baru, aku selalu memikirkan, mungkin nanti akan ada saatnya aku akan benar benar mampu mengesampingkan bayangan bayangan tentangmu dan memikirkan orang lain lagi, hanya karena aku kesal tentang bagaimana kau terlalu lama bersemayam di kepala.

Sudah terlalu lama kau tinggal dan menjadi juara tanpa kompetisi.

Dan aku telah bertemu cukup banyak untuk tau, bahwa hingga kini kau masih juaranya.

Harusnya aku tidak menunggumu, atau kompetitor yang akan mengalahkanmu, karena siapa yang akan melawan memori yang telah mengkristal dan menjadi mitos ketika yang aku hanya ingat hanya perasaan jatuh, dan tenggelam dalam matamu itu? Bagaimana seseorang akan bisa hadir ketika ia memegang tanganku, yang kuingat hanya wangi tubuhmu?

3.29 a.m

No comments:

Post a Comment