Sesekali aku menanyakanmu.
"Kenapa tidak pernah romantis?
kenapa tidak datang padaku
sambil mengucapkan puisi cinta
kemudian menghadiahiku bunga
dan mengingat lalu menulis kenanganmu tentang kita?"
Tanyaku kepadamu suatu hari
di sela panas terik cuaca
dan aku geram
karena kau tidak kunjung datang
saat aku diserang rindu
kau diam sejenak
"Mungkin aku tidak akan pernah jadi pujangga
aku tak suka bermain kata
biarkanlah cinta.
ada karena apa adanya
karena aku memang bukan orang yang akan menggilaimu setiap waktu
bukan pula orang yang akan merenung meresapi makna cintamu
dan menggantungkan seluruh hidupku
tapi kau selalu tau, kan?
tidak pernah ada yang lain di hidupku
selain kamu..."
Lalu secangkir teh, kuseduh dalam hangat
kuaduk dalam bulir bulir bening
dalam kedamaian aku mengerti
kamu akan selalu jadi dirimu
dan aku,
akan selalu jadi orang
yang tidak akan berhenti
mengirimkan getar hatiku, dalam puisi...
untukmu
No comments:
Post a Comment