Sunday, October 17, 2021

sebelas : perjanjian


sejauh apa kita memaknai perjanjian? apa saja yang membuat kita bisa bernegosiasi, berkomitmen untuk saling menahan diri dan patuh- terhadap apa yang kita sepakati. seteguh apakah moral kita untuk tidak menciderai kesepakatan, untuk hit and run, untuk menipu- ketika kita tahu bahwa konsekuensi dari melanggar sebuah perjanjian itu hanya setipis benang- tak berdampak apa-apa. hanya kepercayaan, hanya hati manusia yang mudah berubah dan tak bisa juga selalu kita pegang. yang masih bisa dibujuk rayu, dimanipulasi, dijanjikan yang lain lagi, atau ditinggalkan saja karna toh akan sembuh sendiri.

sepercaya apa juga seorang manusia untuk mengikatkan dirinya, membuka hatinya untuk menerima orang lain- mempercayakan apa yang dijanjikan, meletakkan harapan. pada orang lain, yang ia kenal, yang ia kira ia tahu, yang di dalam hatinya ia percaya- kalau orang itu tidak akan mengkhianatinya di masa depan.

kemudian, apa lagi artinya sebuah perjanjian- jika ia hanya mengikuti hati manusia- yang mudah berubah, dan mengikuti masa depan- yang tidak akan pernah kita ketahui. 

sudah berapa kalikah kamu pernah mendapati seseorang berjanji padamu- dan mengingkarinya. kata kata yang tipis dan mudah terucap pada hari hari bahagia tanpa beban. semuanya akan berubah ketika hari jadi gelap dan berat. ketika hal hal jadi berubah nilai dan makna sedangkan kau masih sama saja seperti yang dahulu. kemudian orang-orang mengingkari janjinya untuk tetap tinggal, dan pergi begitu saja. kehilangan makna- kemudian kau belajar lagi cara-cara mengikhkaskan, merelakan, kemudian membahagiakan diri sendiri lagi. untuk jadi cukup dengan diri sendiri.

pada akhirnya kita tidak akan pernah benar-benar bisa mengontrol orang lain, memegang kata-katanya dan menggantungkan seluruh hidup kita pada itu, karna akan jadi terlalu berat untuknya pula. pada akhirnya kita cuma bisa mengambil perspektif, bagaimana untuk membahagiakan orang lain- sebesar apa arti orang lain di hidup kita. apakah sebesar makna janji yang diberikannya- atau ternyata kebahagiaan itu tidak lagi diletakkan pada janji yang harus ditepati ketika akhirnya kau memahami hatinya. 

kita akan tinggal dengan diri sendiri, mencari cari bahagia sendiri, menambah pilihan, peluang peluang di masa depan dengan usaha yang bisa dilakukan, investasi jangka panjang yang dicicil sedikit demi sedikit, hari demi hari, hati demi hati. selalu meningkatkan dan menambah nilai untuk diri sendiri. hingga akhirnya di penghujung hari bisa berkata;

"i already did my best, if you fail at our promises, its your loss, not mine".

No comments:

Post a Comment