Monday, October 25, 2021

tiga belas : tenang

Rembrandt, 1633

semakin berumur, mungkin semakin sulit menemukan tenang, atau tiba tiba menyadari harga dari ketenangan yang semakin mahal. sadar bahwa ternyata hal yang dulunya sederhana seperti ketenangan, tiba tiba saja dibutuhkan. di tengah riuk pikuk hidup, kesibukan-kesibukan, atau malah waktu senggang yang tiba-tiba membuat sedikit terganggu karena sudah biasa hilir-mudik.

ternyata waktu dan diri tak kemana-mana, hanya kadang tidak penuh disadari, terus berjalan, terus bertransformasi. dengan jiwa yang masih sama, masih lekat dengan hal hal yang pelan pelan menggunung, dan jadi terasa berat.

begitu banyak dalam hidup ini yang tidak bisa kita kontrol, kita kendalikan. kejadian-kejadian, pemikiran orang, prasangka orang, kesalahpahaman, yang kadang mengganggu ketenangan pikiran. 

terkadang, semuanya terasa buru-buru menuntut jawaban, menuntut kejelasan, ego dari diri sendiri yang terluka dan ingin buru-buru meyakinkan orang lain -kalau diri ini tidak seperti yang orang pikirkan, bahwa diri ini benar, baik, -dan tak jahat. ego yang terluka jika dipandang jelek, kurang, bodoh, tak pandai. atau emosi yang naik karena orang lain melukai diri kita, dengan perkataan, dengan asumsi, dengan perlakuan, dengan tidak menghargai.

semuanya kadang memicu amarah, kegelisahan, gejolak yang membuat riak-riak di samudera hati yang tenang. bahwa riak adalah natural, terjadi secara alamiah, tidak bisa dielakkan, tapi hari demi hari, kita harus mampu menyesuaikan layar. memahami diri sendiri, memberi porsi diri kita agar tidak melenceng dan jatuh terlalu dalam dan jauh. 

semakin hari semakin tau, bahwa kebocoran perahu kecil diri adalah hal yang lumrah, kita hanya harus membuangnya sedikit demi sedikit- karena terlalu banyak akan menenggelamkan kapal, dan jika tidak ada celah maka akan tak imbang dan lama berjalan.

bahwa hidup adalah pelajaran demi pelajaran, langkah demi langkah yang tidak berhenti.

berhenti untuk tenang sedikit, sebentar, menahan diri, sedikit lebih lama, membuang yang jelek dan negatif- menggantinya dengan yang baru dan yang lebih baik di tiap perhentian.

semoga- bisa menikmati perjalanan, berpetualang dengan menyenangkan, dan sampai di tujuan dengan kebaikan, kebijakan, ketenangan.

25/10/21

No comments:

Post a Comment