Friday, October 8, 2021

tujuh : memikirkan kematian

hari ini adalah hari pertama aku melihat tempat kejadian perkara : seorang lelaki ditemukan tewas sendirian, headsetnya masih terpasang, kartu identitas menunjukkan ia berumur tiga puluh lima tahun, rokok dan kopi di sebelah, laptop rog yang menyala. anak istrinya berada di pulau seberang. tubuhnya kaku dibungkus selimut, agak bersyukur aku tidak melihat wajahnya langsung. aku melihat foto identitasnya, masih muda. mungkin serangan jantung. 

baru juga beberapa minggu yang lalu aku juga mendapatkan kabar, bos temanku, teman yang sering ngopi denganku dan beberapa kali menceritakan tentang bosnya, meninggal di umur tiga puluh lima juga. beberapa kali aku pernah melihat bosnya. dan temanku tiba tiba memotret meja kerjanya dan barang-barang yang ditinggalkannya setelah aku mendengar kabar ia meninggal tiba tiba.

selalu ada perasaan yang janggal melihat barang barang dan tempat orang yang baru saja meninggal. 

seperti pengingat kalau arti kehidupan, ya begini saja. tiba tiba suatu hari kau akan meninggalkannya, tanpa peringatan, tanpa aba-aba. mungkin ada buku yang sedang kau tulis, lagu yang sedang kau dengar, pekerjaan yang sedang kau kerjakan, hal penting- atau hal tak penting lainnya. kematian tidak menunggu apa apa.

ada beberapa kata-kata dari bapakku yang selalu aku ingat 'kalau kita mati- ya semua urusan di dunia sudah selesai, tidak usah dipikirkan, tidak ada lagi urusan'. mungkin beberapa kata kata selalu aku ingat dan membentuk perspektif tertentu di kepalaku. kepercayaan kalau ya, memang begitulah hidup. 

aku ingat seorang teman pernah bercerita kepadaku kalau ia takut mati, takut tidak meninggalkan apa-apa, takut dilupakan orang, takut tidak lagi diingat.

aku kemudian langsung bereaksi, ya enggaklah ngapain dipikirin kan nanti kalau mati gak ada urusan lagi, ngapain mikirin orang. kalau dipikir, aku jadi sedikit merasa bersalah untuk menanggapi temanku seperti itu. kupikir, kita punya cara sendiri sendiri untuk memaknai kehidupan, juga memaknai kematian. 

aku pikir, mati juga jangan terlalu dipikirkan, toh nanti semuanya akan hilang begitu saja. semuanya sia sia, sekaligus akan jadi penuh makna kalau dipikir lagi. ya, di tengah tengah saja.

pemikiran yang bisa bikin anxiety sedikit berkurang. toh, orang juga pada akhirnya akan melupakanmu, melanjutkan hidup, dunia akan terus berputar. tidak ada gunanya berpikir terlalu keras dan membebani. tapi tentu, perlu pula berpikir untuk memaknai kejadian kejadian hidup. agar membuat hidup kita jadi punya makna untuk hari ini, agar hari ini, detik ini jadi penting dan lebih punya value dan makna. 

memikirkan kematian, di jam setengah satu pagi. 

12.35 am

No comments:

Post a Comment