Wednesday, March 20, 2024

kutukan pilihan

9/30daysoframadhan

dalam era kebebasan informasi, perkembangan teknologi yang mengantarkan kita pada pilihan pilihan yang semakin banyak informasi yang begitu beragam dengan spektrum yang berbeda-beda. kadang membuat kita jadi gamam dan bimbang untuk menentukan pilihan mana yang terbaik untuk dilakukan. seperti dalam menonton netflix yang saking banyaknya film, buat kita jadi menghabiskan waktu menonton trailer, tanpa pernah bisa bersabar dengan film film yang akan kita tonton, bisa langsung di skip kalau udah ngerasa gak seru, padahal dulu, pas jamannya rental cd/dvd di terminal, kita cuma dikasi waktu seminggu buat nonton 1-3 film, kemudian pilihan terbatas, dan kita mungkin jadi ngerasa benar benar menikmati dan menghayati filmnya, duduk diam dan fokus, menikmati filmnya. 

pilihan yang banyak, untuk menghabiskan waktu juga membuat kita jadi cepat bosan dengan stimulan yang panjang, proses yang lama, kita jadi berasa ingin diburu buru dan memburu kesenangan demi kesenangan lainnya. percakapan dengan teman jadi terasa membosankan ketika baru lima belas menit, dan kita sudah sibuk scroll instagram dan tiktok ketimbang bersabar mencari cari topik pembicaraan. 

pada akhirnya, kemampuan kita untuk menentukan pilihan dengan cepat dan tepat juga semakin diuji dengan banyaknya pilihan yang tersedia itu, kita jadi harus terus melakukan evaluasi, dari pilihan pilihan buruk yang sebelumnya kita lakukan. kita jadi lebih 'aware' dengan apa yang dipilih. tentu beranjak dari pengenalan dengan diri sendiri dulu, memahami tentang bagaimana kita mengambil keputusan, atau referensi dan pertimbangan apa yang kita hitung dalam memilih sesuatu. dalam hidup yang singkat dan dunia yang luas ini, tentu kita tak mau hanya punya satu pilihan, kalau dalam 'kontrak penyedia' saja minimal punya dua pembanding, kalau dalam referensi tesis, kita minimal punya sepuluh referensi, barulah kita dianggap telah bisa membuat pilihan yang rasional dan logis.

kemudian akhirnya bukan hanya tentang apa yang kita pilih, tapi bagaimana kita bertanggung jawab dengan pilihan kita, bagaimana kita bisa berkomitmen untuk menjaga, memelihara kualitas hubungan jangka panjang dari apa yang telah kita buat komitmen itu. karena, tentu value sesuatu baru akan terlihat setelah diuji oleh waktu dan tempaan yang panjang barulah mungkin, kita bisa memetik 'hasil'nya. karena tentu, hal yang instan dan pilihan jangka pendek cepat tergerus waktu, pergantian yang cepat dan mudah pasti jadi opsi. tapi, kita manusia selalu ingin mencari makna dan arti- yang baru akan bisa keliatan kalau kita sampai pada kedalaman itu, yang telah ditempa waktu dan percobaan. 

menjaga kewarasan diri sendiri juga tak kalah penting, karena tentu pilihan kita bisa jadi tidak rasional kalau dari awal kita sudah terpengaruh dan bias, ataupun terburu buru. pentingnya disiplin untuk memanage waktu, tenaga, pikiran, kesabaran, yang juga diperlukan strategi. waktu tenang, meditasi, musik, jurnaling, ngobrol, dan metode metode lain yang diujicobakan ke diri sendiri yang jadi taktik untuk mempersiapkan kita mantap dalam kondisi untuk memilih dan mempunyai pilihan. 

pada akhirnya, semoga pilihan itu selalu tersedia dan jadi lebih mudah. karena tidak ada yang mudah, kecuali 'Engkau' yang menjadikan itu mudah, 'Engkau' yang menjadikan susah itu menjadi mudah. (Hr. Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:225).

79/366

No comments:

Post a Comment